Wajib Tahu, Ternyata CV dan Portofolio Itu Berbeda!

CV dan portofolio menjadi dua syarat teratas saat kamu melamar sebuah pekerjaan. Hampir semua perusahaan memiliki aturan dasar tersebut. Sifatnya harus dipenuhi jika calon pelamar ingin lolos di tahap pemberkasan.

Sekarang kandidat mengirimkannya dengan mudah melalui email. Kamu tidak perlu mencetak berlembar-lembar dokumen lalu mengirimkannya ke kantor. Ini sangat membantu sekali bagi mereka yang bertempat tinggal di lain daerah.

Bagi fresh graduate, proses pemberkasan tidak boleh dianggap remeh. Kebanyakan orang menganggap kalau tahapan wawancara paling mengkhawatirkan. Padahal kedua dokumen ini menentukan gagal tidaknya kamu di seleksi berikutnya. 

Gagal di Babak Pertama Mencari Kerja

Mengirim CV dan portofolio nyatanya tidak semudah yang kita pikirkan. Berkas bukan sembarang berkas namun mewakilkan kompetensimu sebelum diterima kerja. Banyak orang tidak berhasil padahal baru memulai babak awal.

Tidak semua kandidat dianggap layak melanjutkan seleksi selanjutnya. Mungkin kamu atau teman-temanmu mengalami kegagalan karena tidak memerhatikan banyak hal.  Kesalahan paling sering ditemukan pada proses pembuatan riwayat hidup.

Pelamar kurang kreatif dalam memilih desain. Kamu belum tentu lolos walaupun prestasi serta riwayat pendidikannya bagus. Portofolio juga terlihat acak-acakan karena hanya memberikan karya-karya tanpa diberi keterangan.

Kegagalan lain terletak pada pelamar yang memaksakan diri untuk mengikuti seleksi. Mereka tetap ikut meskipun tidak memenuhi kualifikasi perusahaan. Informasi tentang data diri dan koleksi karya kedua dokumen sudah mengecewakan.  

Curriculum Vitae dan Fungsinya

Perbedaan CV dan portofolio sebetulnya sangat jelas. Zaman dulu kita menyebut Curriculum Vitae sebagai daftar riwayat hidup. Namun sekarang penggunaan bahasa asing lebih sering karena terkesan singkat, modern dan profesional.

Berkas ini sifatnya wajib bagi para pelamar pekerjaan. Dokumen berisi data lengkap tentang diri pribadi diperlukan oleh perusahaan. Pihak mereka mendata tiap calon karyawan supaya mengetahui latar belakangnya terlebih dahulu.

CV fokus menyebutkan tentang informasi pribadi yang dianggap penting. Mulai dari nama, riwayat pendidikan hingga daftar prestasi. Berikut ini poin penting yang ada di dalamnya.

  1. Daftar riwayat hidup paling panjang biasanya 3 halaman. Namun sekarang bentuknya lebih praktis dengan desain bagus. Ada template CV instan yang dapat kamu gunakan di internet.
  2. Nama lengkap, tanggal lahir, dan domisili adalah hal utama. Jangan menyingkat nama karena pihak HRD perusahaan akan mendatamu secara lengkap jika diterima.
  3. Tuliskan riwayat pendidikan mulai dari SD hingga jenjang terakhir. Di sini kamu dapat menunjukkan kebanggaan terhadap pencapaian akademik. Terlebih lagi pelamar yang mempunyai latar belakang pendidikan bagus.
  4. Yang membedakan CV dan portofolio adalah di sini kamu sebutkan daftar prestasi. Boleh prestasi bersifat akademik maupun non akademik. Misalnya, menjuarai lomba, mengikuti kursus berlisensi, bukti mengikuti organisasi atau program ternama.

Apa Bedanya dengan Portofolio?

Selanjutnya kita bicara tentang dokumen khusus yang membedakan CV dan portofolio. Dokumen ini berisi karya sesuai bidang lamaran pekerjaan.  Wajar jika isinya berlembar-lembar karena kamu harus memberikan hasil terbaik.

Baca juga: Istilah Dalam Dunia Kerja yang Perlu Diketahui Fresh Graduate

Fungsinya untuk menunjukkan seberapa profesional kamu di bidang tersebut. Ini sebagai bukti agar pihak perusahaan yakin menerimamu sebagai karyawannya. Adapun hal-hal penting lain tentang pembuatan portofolio yaitu:

  1. Hanya menampilkan karya-karya yang pernah kamu buat. Jadi tidak masalah kalau jumlah halamannya sangat tebal.
  2. Selain melamar pekerjaan, dokumen ini juga digunakan untuk keperluan lain. Kamu membutuhkannya saat mengajukan beasiswa, melanjutkan jenjang pendidikan tinggi lainnya, atau menawarkan kontrak kerja.
  3. CV dan portofolio berbeda dalam hal pembuatan template. Jika CV punya template sendiri maka portofolio dibuat secara sederhana. Tidak ada format khusus sehingga kamu bebas membuatnya sesuai kreativitas.
  4. Fungsi lain berkas ini adalah meningkatkan kepercayaan dirimu. Kamu akan bersaing dengan pelamar pekerjaan lain. Oleh karena itu, buatlah dokumen sebaik-baiknya.
  5. Kamu seperti sedang mempromosikan diri. Bukan hanya bermain kata-kata manis melainkan disertai bukti. Promosikan dirimu sebaik mungkin namun jangan berlebihan apalagi memberi karya-karya palsu.

Tips Membuat CV dan Portofolio yang Bagus

Membuat CV dan juga portofolio tidak boleh sembarangan. Ingatlah kalau banyak kandidat pelamar kerja yang gagal di tahap pertama. Persiapkan semua berkas secara maksimal dengan menerapkan tips jitu berikut.

  1. Curriculum Vitae menggunakan data pribadi yang ditulis sebenar-benarnya. Gunakan data KTP sebagai acuan karena perusahaan akan mengecek kebenarannya.
  2. Jangan ada kebohongan dalam penulisan CV maupun portofolio. Berikan data secara jujur meskipun prestasi dan karyamu tergolong sedikit. Lebih baik menunjukkan bukti nyata daripada menipu.
  3. Jangan menggunakan kalimat yang terlalu panjang terutama di bagian daftar riwayat hidup. Tuliskan data dirimu secara singkat, padat, dan jelas agar mudah dipahami.
  4. Kamu boleh menggunakan jasa profesional jika format instan di internet kurang memuaskan. Banyak aplikasi yang bisa digunakan seperti Corel Draw untuk mendesain kolom CV modern.
  5. Pisahkan dokumen CV dan portofolio sehingga tidak membingungkan HRD ketika membacanya. Jika mereka menggunakan akses email maka gunakan dua jenis file berbeda.
  6. Selain memberikan karya, kamu bisa menambahkan review. Review tentunya diberikan oleh klien sebagai bentuk kepuasan terhadap produk atau jasamu. Ini akan menjadi poin plus bagi HRD untuk merekomendasikanmu.
  7. Hal lain dalam portofolio adalah dokumentasi saat kamu bekerja bersama klien. Foto-foto tersebut membuktikan jika kamu dipercaya oleh orang lain. Selain review klien, informasi tentang mereka juga boleh ditambahkan.

Kesan pertama kandidat sudah dinilai sejak proses melamar pekerjaan. HRD mempertimbangkan prestasi, pengalaman, kedisiplinan, dan kesungguhanmu melalui proses ini. Jadi pahami perbedaan CV dan portofolio kemudian belajar membuat dokumen terbaik.